“Bisnis Dibidang agrobisnis”
Agribisnis (baku menurut KBBI: agrobisnis) adalah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu
maupun di hilir. Penyebutan "hulu" dan "hilir" mengacu pada
pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor pangan (food
supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi bagi usaha penyediaan pangan. Sebagai subjek akademik,
agribisnis mempelajari strategi memperoleh keuntungan dengan mengelola aspek budidaya, penyediaan bahan baku, pascapanen, proses pengolahan,
hingga tahap pemasaran.
Agrobisnis Dibidang Agribisnis
Kopi adalah
salah satu komoditas unggulan negara ini dan memiliki potensi yang besar untuk
dikembangkan. Kopi adalah minuman hasil seduhan biji
kopi yang telah disangrai dan dihaluskan menjadi bubuk.Pada umumnya,
setiap bisnis memiliki peluang dan tantangan dalam mengembangkan agroindustri
yang sedang dijalani. Berbagai cara untuk memperoleh keuntungan agrobisnis
dibidang kopi yaitu :
·
Penyediaan bahan baku
Kendala dan permasalahan adalah bagian dari
tantangan yang menghambat agroindustri kopi ini. Salah satunya adalah kendala
yang dihadapi oleh perusahaan kopi nasional adalah penyediaan bahan baku, biji
kopi. Dengan terjaganya pasokan bahan baku maka pasokan produk-produk olahan
kopi juga akan terjaga. Masalah yang muncul adalah bahan baku biji kopi
perusahaan ini harus selalu senantiasa dijaga dari para pemasok bahan baku.
Oleh karenanya diperlukan kebijakan-kebijakan yang strategis dan dapat
mengatasi kendala tersebut. Kebijakan-kebijakan tersebut harus mempertimbangkan
pelbagai faktor. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji manajemen pasokan bahan
baku yang ada pada perusahaan, kemampuan pemasok, membuat pola pasokan bahan
baku dapat dijaga sehingga meningkatkan perkembangan dan daya saing perusahaan.
·
Budidaya
kopi
1.Pemilihan jenis
dan varietas
2. Penyiapan bibit budidaya kopi
3. Penyiapan lahan dan pohon
peneduh
4. Penanaman bibit kopi
·
Perawatan
budidaya kopi
a. Peyulaman
b. Pemupukan
c. Pemangkasan pohon
d. Penyiangan gulma
·
Pasca
panen
Ketika buah mulai matang, umumnya dipetik dengan tangan
dan dibutuhkan ketelatenan petani dalam memilih buah yang benar-benar matang.
Selain pemetikan secara selektif, metode lain yaitu petani memetik seluruh buah
pada satu cabang, baik buah yang matang maupun tidak, untuk kemudian diseleksi
di tempat pengolahan.
Di fasilitas pengolahan kopi, buah kopi melalui proses
pemisahan daging buah dari bijinya, lalu direndam dalam air selama dua hari
untuk melarutkan sisa daging buah dan pulp yang mungkin masih menempel pada
biji. Selain menggunakan metode perendaman, biji kopi juga dapat dijemur di
bawah sinar matahari hingga kering untuk memisahkan daging buah dan bijinya.
·
Proses pengolahan
1. Dengan
proses basah
a. Sortasi buah kopi
Pisahkan buah dari kotoran, buah berpenyakit dan buah
cacat. Pisahkan pula buah yang berwarna merah dengan buah yang kuning atau
hijau.
b. Pengupasan kulit buah
Kupas kulit buah kopi, disarankan dengan bantuan mesin
pengupas
c. Fermentasi biji kopi HS
.Terdapat dua cara, pertama dengan merendam biji dalam
air bersih. Kedua, menumpuk biji basah dalam bak semen atau bak kayu, kemudian
atasnya ditutup dengan karung goni yang harus selalu dibasahi.
Lama proses fermentasi pada lingkungan tropis berkisar
antara 12-36 jam.
d. Pengeringan biji kopi HS
Proses pengeringan bisa dengan dijemur atau dengan mesin
pengering.
e. Pengupasan kulit tanduk
Setelah biji kopi HS mencapai kadar air 12%, kupas kulit
tanduk yang menyelimuti biji. Pengupasan bisa ditumbuk atau dengan bantuan
mesin pengupas (huller).
f. Sortasi akhir biji kopi
2. Pengolahan
dengan proses kering
a. Sortasi buah kopi
Pisahkan buah superior dengan buah inferior sebagai
penanda kualitas.
b. Pengeringan buah kopi
Jemur buah kopi yang telah disortasi di atas lantai
penjemuran secara merata.
c. Pengupasan kulit buah dan
kulit tanduk
Usahakan kadar air buah kopi berada pada kisaran 15%.
Pengupasan bisa dilakukan dengan cara ditumbuk atau menggunakan mesin huller.
d. Sortasi dan pengeringan biji
kopi
·
Pengemasan
dan Penyimpanan
Kemas biji kopi dengan
karung yang bersih dan jauhkan dari bau-bauan. Untuk penyimpanan yang lama,
tumpuk karung-karung tersebut diatas sebuah palet kayu setebal 10 cm. Berikan
jarak antara tumpukan karung dengan dinding gudang.
Kelembaban gudang
sebaiknya dikontrol pada kisaran kelembaban (RH) 70%. Penggudangan bertujuan
untuk menyimpan biji sebelum didistribusikan kepada pembeli.
Biji kopi yang disimpan
harus terhindar dari serangan hama dan penyakit. Jamur merupakan salah satu
pemicu utama menurunnya kualitas kopi terlebih untuk daerah tropis.
·
Proses pemasaran
Hal-hal
yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Tempat yang strategis (place),
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).
2. Produk yang bermutu (product),
3. Harga yang kompetitif (price), dan
4. Promosi yang gencar (promotion).