Ø Pengertian sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan
bahasa Yunani (sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy
untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian – bagian yang
saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak. Berikut adalah pengertian sistem
yang dikemukakan oleh para ahli:
·
L.
James Havery
Sistem, merupakan prosedur logis dan
rasional guna melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu sama lain.
·
Gordon
B. Davis
Sebuah sistem terdiri dari
bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai
beberapa sasaran dan maksud
·
Salisbury
Sistem adalah sekelompok bagian atau
komponen – komponen yang bekerja sama sebagai suatu kesatuan fungsi.
·
Mudrick
dan Ross (1993)
Menurut pendapat Mudrick dan Ross
sistem dapat didefinisikan sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu
dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama.
·
Scott
(1996)
Scott berpendapat bahwa sistem
terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),
serta keluaran (output).
Ø Sistem ekonomi dan sistem politik
Sistem
Ekonomi dapat diartikan sebagai sesuatu cara untuk mengatur dan mengorganisasi
segala aktivitas ekonomi dalam masyarakat baik yang dilakukan oleh pemerintah
ataupun swasta berdasarkan prinsip tertentu guna mencapai kesejahteraan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi
timbulnya berbagai macam sistem ekonomi:
·
Ada
tidaknya campur tangan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
·
Sistem
pemerintahan yang dianut suatu Negara
·
Kepemilikan
Negara terhadap faktor-faktor produksi
·
Sumber
daya yang ada dalam suatu Negara, baik SDM maupun SDA yang dimiliki.
Dari keempat faktor diatas,
timbullah berbagai macam sistem ekonomi, seperti :
1. Sistem Ekonomi Tradisional
2. Sistem Ekonomi Terpusat/Komando
(Sosialis)
3. Sistem
Ekonomi Liberal (Kapitalis)
4. Sistem
Ekonomi Campuran
5. Sistem
Ekonomi Pancasila
Semua hal
didunia ini pasti memiliki fungsi tersendiri, begitu pula dengan sistem
ekonomi, berikut fungsi dari sistem ekonomi :
1) Menyediakan
motivasi untuk berproduksi
2) Menyediakan
cara / metode untuk mengkoordinasi kegiatan individu dalam suatu perekonomian
3) Menyediakan
mekanisme tertentu agar pembagian hasil produksi terbagi sebagaimana mestinya.
Sistem
Politik adalah kumpulan pendapat - pendapat yang membentuk satu kesatuan yang
berhubungan satu sama lain untuk mengatur jalannya pemerintahan serta
melaksanakan dan mempertahankan kekuasaan dengan cara mengatur hubungan antar
individu yang satu dengan individu lainnya, dan Negara yang satu dengan Negara
lainnya.
Menurut
pendapat Samuel P. Huntington, bahwa pengertian sistem politik
adalah dibedakan dalam beberapa cara pandangan dengan memiliki lima komponen
yang berbeda. 5 Komponen yang dimaksud oleh Samuel P. Huntington adalah
sebagai
berikut :
·
Kultur
·
Struktur
·
Kelompok
·
Kepemimpinan
·
Kebijakan
Sistem
Politik memiliki 4 variabel yang sangat mempengaruhi sistem politik, yaitu :
1) Kekuasaan
2) Kepentingan
3) Kebijakan
4) Budaya
Politik
Hubungan
sistem ekonomi dan sistem politik dapat terlihat pada macam-macam sistem
ekonomi yang ada di dunia yaitu sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi
kapitalis. Kedua sistem ekonomi ini berlandaskan pula pada politik. Sistem
ekonomi liberal merupakan sistem ekonomi yang masyarakatnya diberikan kebebasan
untuk mengadakan kegiatan ekonomi namun pemerintah masih bisa melakukan
pengawasan dan membuat peraturan , sedangkan sistem ekonomi kapitalis merupakan
sistem ekonomi yang pelaku ekonominya menentukan sendiri nasib nya sesuai
kemampuan yang dimiliki. Ada pula sistem ekonomi demokratis seperti yang
diterapkan oleh Indonesia yang berlandaskan UUD 1945 dan Pancasila. Nama kedua
macam sistem ekonomi itu sama dengan macam-macam sistem politik yang mempunyai
arti hampir sama.
Ø Kapitalisme dan sosialisme
Kapitalisme adalah
sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang
untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi barang, manjual
barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah
bisa turut ambil bagian untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan
kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa juga pemerintah tidak ikut
campur dalam ekonomi.
Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme :
1.
Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2.
Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
3.
Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu
mengejar kepentingann (keuntungan) sendiri
4.
Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman
Yunani Kuno (disebut hedonisme)
Sosialisme adalah
suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada
setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan
pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata
kehidupan perekonomian negara.
Sistem ekonomi sosialisme adalah suatu sistem
ekonomi dengan kebijakan atau teori yang bertujuan untuk memperoleh suatu
distribusi yang lebih baik dengan tindakan otoritas demokratisasi terpusat dan
kepadanya perolehan produksi kekayaan yang lebih baik daripada yang kini
berlaku sebagaimana yang diharapkan.
Prinsip Dasar Ekonomi Sosialisme
·
Pemilikan harta oleh negara
·
Kesamaan ekonomi
·
Disiplin Politik
Ciri-ciri Ekonomi Sosialisme:
1.Lebih mengutamakan
kebersamaan (kolektivisme).
2.Peran pemerintah
sangat kuat
3.Sifat manusia
ditentukan oleh pola produksi
Perbedaan Konsep Ekonomi
Kapitalisme, dan Sosialisme
Konsep
|
Kapitalisme
|
Sosialisme
|
Sumber
kekayaan
|
Sumber
kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Sumber
kekayaan sangat langka( scarcity of resources)
|
Kepemilikan
|
Setiap
pribadi di bebaskan untuk memiliki semua kekayaan yang di peroleh nya
|
Sumber
kekayaan di dapat dari pemberdayaan tenaga kerja (buruh)
|
Tujuan
Gaya hidup perorangan
|
Kepuasan
pribadi
|
Ke
setaraan penghasilan di antara kaum buruh
|
Ø Persaingan terkendali
Untuk mengetahui sistem ekonomi yang dianut
oleh suatu negara, maka perlu dianalisis kandungan faktor-faktor tersebut
diatas.
Sistem ekonomi Indonesia (sistem
persaingan terkendali);
·
Bukan kapitalis dan
bukan sosialis. Indoensia mengakui kepemilikan individu terhadap sumber
ekonomi, kecuali sumber ekonomi yang menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara sesuai dengan UUD 45.
·
Pengakuan
terhadap kompetisi antar individu dalam meningkatkan taraf hidup dan antar
badan usaha untuk mencari keuntungan, tapi pemerintah juga mengatur bidang
pendidikan, ketenagakerjaan, persaingan, dan membuka prioritas usaha.
·
Pengakuan
terhadap penerimaan imbalan oleh individu atas prestasi kerja dan
badan usaha dalam mencari keuntungan. Pemerintah mengatur upah kerja minimum
dan hukum perburuhan.
·
Pengelolaan ekonomi
tidak sepenuhnya percaya kepada pasar. Pemerintah juga bermain dalam
perekonomian melalui BUMN dan BUMD serta departemen teknis untuk membantu
meningkatkan kemampuan wirausahawan (UKM) dan membantu permodalan.
Ø Kadar kapitalisme dan sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme
dan sosialisme jelas terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk
melihat seberapa tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian,
seseorang bisa melihatnya dari dua pendekatan.
1.pendekatan faktualstruktural, dapat
digunakan kesamaan agregat Keynesian yang berumuskan :
Y = C + I + G + (X – M)
Keterangan:
Y = pendapatan nasio
C = konsumsi
I = investasi
G
= pengeluaran pemerintah
X
= ekspor
M = impor
Pengukuran kadar keterlibatan pemerintah
dengan pendekatan ini dapat pula dilakukan dengan mengamati peranan pemerintah
dalam mengatur sektor – sektor produksi (lapangan usaha) dan berbagai kegiatan
bisnis, terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaganya. Pengukuran kadar
pemerintah juga dapat dilihat dari peranan pemerintah secara sektoral terutama
dalam pengaturan bisnis dan penentuan harga. Pemerintah hampir mengatur bisnis
dan harga untuk setiap sektor usaha
2. Pendekatan sejarah
yakni menelusuri pengorganisasian perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu.
Berdasarkan sejarah, Indonesia dalam pengelolaan ekonomi tidak pernah terlalu
berat kepada kapitalis yang dilakukan oleh berbagai kabinet menghasilkan
keterpurukan ekonomi hingga akhir tahun 1959. Percobaan untuk mengikuti sistem
sosialis yang dilakukan oleh Presiden I yaitu Bp. Ir. Soekarno menghasilkan
keterpurukan ekonomi hingga akhir tahun 1965.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar