Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang
mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi
masyarakat industri.
Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan di mana masyarakat
berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam
(spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi
adalah bagian dari proses modernisasi di
mana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.
Ø Konsep dan Tujuan Industrialisasi
Awal
konsep industrialisasi revolusi industri abad 18 di Inggris Penemuan metode baru
dalam pemintalan dan penemuan kapas yang menciptakan spesialisasi produksi dan
peningkatan produktivitas factor produksi.
Industrialisasi dalam arti sempit menggambarkan penggunaan
secara luas sumber-sumber tenaga non-hayati dalam rangka produksi barang atau
jasa. Meskipun definisi ini terasa sangat membatasi industrialisasi tidak hanya
terdapat pada pabrik atau manufaktur, tetapi juga bisa meliputi pertanian
karena pertanian tidak bisa lepas dari mekanisasi (pemakaian sumber tenaga
non-hayati) demikian pula halnya dengan transportasi dan komunikasi.
Industrialisasi merupakan salah satu strategi jangka panjang
untuk menjamin pertumbuhan ekonomi. Hanya beberapa Negara dengan penduduk
sedikit & kekayaan alam melimpah yang ingin mencapai pendapatan yang tinggi
tanpa industrialisasi.
Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka menengah
maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik
di sektor industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu :
1.
Meningkatkan
penyerapan tenaga kerja industri.
2.
Meningkatkan
ekspor Indonesia dan pember-dayaan pasar dalam negeri.
3.
Memberikan
sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian.
4.
Mendukung
perkembangan sektor infrastruktur.
5.
Meningkatkan
kemampuan teknologi.
6.
Meningkatkan
pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk.
7. Meningkatkan penyebaran industry
Ø Faktor-Faktor Pendorong
Industrialisasi
a.kemampuan
teknologi dan inovasi
b.laju pertumbuhan
pendapatan nasional per-kapita
c. Kondisi dan
struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri
dasar/primer/hulu seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin
alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
d.besar pangsa
pasar DN yang ditentukan tingkat pendapatan dan jumlah penduduk
e.ciri
industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap
implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
f.keberadaan
SDA(sumber daya alam)
g.
Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi
industri orientasi ekspor.
Ø Perkembangan
Sektor Industri manufaktur Nasional
Dari 1970 hinga 1995, industri manufaktur merupakan
contributor utama. Untuk melihat sejauh mana perkembangan industri manufaktur
di Indonesia selama ini, perlu dilihat perbandingan kinerjanya dengan sector
yang sama di Negara-negara lain.
Perkembangan industri di Indonesia secara nasional belum
memperlihatkan perkembangan yang memuaskan.bahkan perkembangan industri
nasional ,khususnya industri manufaktur ,lebih sering merosot perkembangannya
dibandingkan dengan grafik peningkatannya. Sebuah hasil riset yang dilakukan
pada tahun 2006,oleh sebuah lembaga internasional terhadap prospek industri
manufaktur di berbagai Negara melihatkan hasil yang cukup memprihatinkan.dari
60 negara yang menjadi obyek penelitian,posisi industri manufaktur Indonesia
berada diposisi terbawah bersama beberapa Negara asia seperti Vietnam.
Untuk
memberdayakan ekonomi rakyat, pemerintah dapat mengarahkan langkah strategis di
bidang perindustrian dengan mengembangkan industri-industri rakyat yang terkait
dengan industri besar. Industri-industri kecil dan menengah yang kuat menjadi
tulang punggung industri nasional. Dalam realisasinya, proses
industrialilasinya harus mengarah ke daerah pedesaan dengan memanfaatkan
potensi setempat yang umumnya agro industri. Di sinilah perlunya, penguasaan
teknologi tepat guna.
Namun,
dalam proses ini harus dihindari penggusuran ekonomi rakyat dengan perluasan
industry berskala besar yang mengambil lahan-lahan subur, merusak lingkungan,
menguras sumber daya alam dan mendatangkan tenaga kerja dari luar. Hal-hal
demikian dapat menimbulkan luka dihati rakyat daerah yang bersangkutan.
Sedikit sekali negara-negara berkembang yang menyadari bahwa usaha untuk
memajukan dan memperluas sector industri haruslah sejajar dengan pembangunan
dan pengembangan sektor-sektor lain, terutama sektor pertanian. Sektor
pertanian yang lebih maju dibutuhkan oleh sektor industri, baik sebagai
penyedia masukan maupun sebagai pasar bagi produk-produk industri setiap
peningkatan daya beli petani akan merupakan rangsangan bagi pembangunan sektor
industri pula. Jadi, kelancaran program industrialisasi sebetulnya bergantung
pula pada perbaikan-perbaikan di sektor-sektor lain
Ø Permasalahan
Industrialisasi
Perekonomian nasional memiliki berbagai permasalahan
dalam kaitannya dengan sektor industri dan perdagangan:
1)
Industri nasional selama
ini lebih menekankan pada industri berskala luas dan industri teknologi tinggi.
2)
Penyebaran industri belum
merata karena masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.
3)
Lemahnya kegiatan
ekspor Indonesia yang tergantung pada kandungan impor bahan baku yang
tinggi, juga masih tingginya
tingkat suku bunga pinjaman bank di Indonesia, apalgi belum
sepenuhnya Indonesia diterima di pasar internasional.
4)
Komposisi komoditi ekspor Indonesia
pada umumnya bukan merupakan komoditi yang berdaya saing, melainkan karena
berkaitan dengan tersedianya sumber daya alam - seperti hasil perikanan, kopi,
karet, dan kayu.
5)
Komoditi primer yang merupakan andalan
ekspor Indonesia pada umumnya dalam bentuk bahan mentah sehingga nilai tambah
yang diperoleh sangat kecil.
6)
Masih relatif rendahnya kualitas sumber
daya manusia.
Ø Strategi Pembangunan
Sektor Industri
1. Strategi
Subtitusi Impor
o Lebih menekankan
pada pengembangan industry yang berorientasi pada pasar domestic
o Strategi subtitusi
impor adalah industri domestik yang membuat barang menggantikan impor
o Dilandasi oleh pemikiran
bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai dengan
Mengembangkan industri dalam negeri
yang memproduksi barang pengganti imporPertimbangan yang lajim digunakan dalam
memilih strategi ini adalah:
a. SDA dan factor
produksi lain (terutama tenaga kerja) cukup tersedia
b. Potensi permintaan
dalam negeri memadai
c. Pendorong
perkembangan sector industry manufaktur dalam negeri
d. Dengan perkembangan
industry dalam negeri, kesempatan kerja lebih luas
e. Dapat mengurangi ketergantungan
impor
2. Penerapan strategi subtitusi impor
dan hasilnya di Indonesia
• Industri
manufaktur nasional tidak berkembang baik selama orde baru
• Ekspor
manufaktur Indonesia belum berkembang dengan baik
• Kebijakan
proteksi yang berlebihan selama orde baru menimbulkan high cost economy
• Teknologi
yang digunakan oleh industri dalam negeri, sangat diproteksi
3. Strategi Promosi Ekspor
·
Lebih berorientasi ke pasar
internasional dalam pengembangan usaha dalam negeri
·
Tidak ada diskriminasi dalam pemberian
insentif dan fasilitas kemudahan lainnya dari pemerintah
·
Dilandasi pemikiran bahwa laju
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat dicapai jika produk yang
dibuat di dalam negeri dijual di pasar ekspor
·
Strategi promosi ekspor mempromosikan
fleksibilitas dalam pergeseran sumber daya ekonomi yang ada mengikuti perubahan
pola keunggulan komparatif
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar