Tugas Pengantar Bisnis
“Home Industry”
Nama : Dwi Apriliani Nurmalasari Putri
NPM : 22215031
Kelas : 1EB08
Fakultas : Ekonomi
Jurusan : Akuntansi
Dosen : Deasy
Dwi Handayani
Universitas Gunadarma
Depok
2015/2016
Industri
rumahan dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi sang
pemilik usaha mengingat modal yang diperlukan tidak terlalu besar dan
pemasarannya terbatas dan tidak memakan banyak waktu. Namun banyak juga yang
menjadikan Home Industry sebagai mata pencaharian utama dalam mencari
pundi-pundi uang. Resiko kebangkrutan pada industri perumahan sangatlah kecil
dan juga untung yang didapatkan relatif maksimal.Salah satu contoh home
industry yaitu
Tas Slempang Wanita
1. Pembelian bahan
Dalam membuat tas pembuat memakai bahan bludru, dolby dan pradaswede.
Pembuat memakai bahan lokal yang langsung dibeli di Harco (Mangga Dua) dan
Tanah Abang . Pembuat memilih lokasi tersebut karena harga bahan disana
terjangkau. Pembuat pun membawanya sendiri dengan memakai sepeda motor sampai
konveksi yang berlokasi di Jl. Tipar Cakung Rt/Rw: 004/05 no:6 Kelurahan: Semper Barat Kecamatan : Cilincing
- Pemotongan Bahan
Dalam pemotongan bahan ada ukuran tertentu untuk
menempatkan barang barang yang dibuat senyaman mungkin untuk pemakai tas.Dibagian
dalam tas ada beberapa ruang untuk menaruh sesuatu seperti :
- Bagian dalam
Kantong dalam (P:11cm L:21cm)
Kantong ATM ( P:5.5cm L:24cm)
Kantong Handphone(P:10cm L:24cm)
Ukuran sayap kanan kiri (P:6cm L :11cm)
Skat kantong (P:21cm L:21cm)
Badan dalam (P:24cm L:31cm)
- Bagian luar (P: 22cm L:31cm)
- Pembordiran bahan
Pembordiran ini dilakukan agar
membuat tas terlihat lebih menarik dan membuat para konsumen tertarik untuk
membeli. Pembuat tas memilih tempat
pembordiran di PIM, Jakarta Utara. Pembuat membawa bahan yang sudah dipotong
dengan ukuran (P:22cm dan L:31cm) ke pik dan langsung dibordir dengan bentuk
yang berbeda-beda . Salah satu contohnya yaitu seperti digambar dibawah ini
- Menjahit bahan
·
Menyatukan
list badan luar dengan badan luar
Lebar listnya yaitu 4 cm dan diklaim ½ cm . list ini
dibuat Agar tas terlihat lebih rapi.
·
Menyatukan
bagian dalam
badan
dalam dijahit dengan skat kantong setelah itu kantong dalam, kantong ATM, dan
kantong handphone dijahit dengan tidak menumpuk . setelah kantung dalam , kantung ATM dan kantung handphone
disatukan lalu dijahit dan digabungkan dengan badan dalam yang sudah dijahit
dengan skat kantong . Setelah semuanya sudah digabungkan lalu dijahit dan
digabungkan dengan sayap kanan kiri.
·
Menyatukan bagian dalam dan luar
Setelah
kantung-kantung bagian dalam disatukan kemudian bagian luar dan dalam
digabungkan menjadi satu.
·
Menggabungkan sleting dan ring
digabungan bagian dalam dan luar
Setiap rusuk bagian tas diberi ring agar
pemakai tas bisa mengubah posisi tas tersebut dengan mudah
·
Memasukan busa diantara bagian dalam dan
luar
Setelah di masukan dijahit merata setiap sudutnya.
·
Menjahit bagian sayap kanan dan kiri
·
Memasukkan kepala sleting(zipper)
sebanyak 2 buah
Kepala sleting(zipper) disatukan dengan
sleting yang sebelumnya sudah dijahit antara badan dalam dan luar.
·
Menggabungkan tali dengan tas
Tali menggunakan bahan pradaswede . Tali
diberikan ring cantol sebanyak 2 buah
dan disatukan dengan bahan dengan jarak 2 cm. Tali juga diberikan ring geser
yang diberi jarak 2cm
·
Packing
Setelah sudah
digabungkan semuanya. Proses terakhir adalah packing yaitu tas dimasukan
kedalam plastic agar terlihat lebih rapi . Dan setelah proses packing selesai
tas dipasarkan oleh pembuat tas sendiri ke Asemka ,Tanah Abang dan tempat
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar