Rabu, 25 November 2015

home industry

Tugas Pengantar Bisnis

“Home Industry”


Nama        : Dwi Apriliani Nurmalasari Putri
NPM         : 22215031
Kelas        : 1EB08
Fakultas    : Ekonomi
Jurusan     : Akuntansi
Dosen       : Deasy Dwi Handayani





Universitas Gunadarma
Depok
 2015/2016











Industri rumahan dapat dijadikan sarana untuk mendapatkan penghasilan tambahan bagi sang pemilik usaha mengingat modal yang diperlukan tidak terlalu besar dan pemasarannya terbatas dan tidak memakan banyak waktu. Namun banyak juga yang menjadikan Home Industry sebagai mata pencaharian utama dalam mencari pundi-pundi uang. Resiko kebangkrutan pada industri perumahan sangatlah kecil dan juga untung yang didapatkan relatif maksimal.Salah satu contoh home industry yaitu

Tas Slempang Wanita

1.  Pembelian bahan
Dalam membuat tas pembuat  memakai bahan bludru, dolby dan pradaswede. Pembuat memakai bahan lokal yang langsung dibeli di Harco (Mangga Dua) dan Tanah Abang . Pembuat memilih lokasi tersebut karena harga bahan disana terjangkau. Pembuat pun membawanya sendiri dengan memakai sepeda motor sampai konveksi yang berlokasi di Jl. Tipar Cakung Rt/Rw: 004/05 no:6  Kelurahan: Semper Barat Kecamatan : Cilincing

  •      Pemotongan Bahan

Dalam pemotongan bahan ada ukuran tertentu untuk menempatkan barang barang yang dibuat senyaman mungkin untuk pemakai tas.Dibagian dalam tas ada beberapa ruang untuk menaruh sesuatu seperti :
  • Bagian dalam

Kantong dalam (P:11cm L:21cm)         
  Kantong ATM ( P:5.5cm L:24cm)
Kantong Handphone(P:10cm L:24cm)     
 Ukuran sayap kanan kiri (P:6cm  L :11cm)
Skat kantong (P:21cm L:21cm)
Badan dalam (P:24cm L:31cm)

  • Bagian luar (P: 22cm L:31cm)
  •     Pembordiran bahan

Pembordiran ini dilakukan agar membuat tas terlihat lebih menarik dan membuat para konsumen tertarik untuk membeli.  Pembuat tas memilih tempat pembordiran di PIM, Jakarta Utara. Pembuat membawa bahan yang sudah dipotong dengan ukuran (P:22cm dan L:31cm) ke pik dan langsung dibordir dengan bentuk yang berbeda-beda . Salah satu contohnya yaitu seperti digambar dibawah ini
  •  Menjahit bahan

·         Menyatukan list badan luar dengan badan luar
Lebar listnya yaitu 4 cm dan diklaim ½ cm . list ini dibuat Agar tas terlihat lebih rapi.

·         Menyatukan bagian dalam

badan dalam dijahit dengan skat kantong setelah itu kantong dalam, kantong ATM, dan kantong handphone dijahit dengan tidak menumpuk . setelah kantung  dalam , kantung ATM dan kantung handphone disatukan lalu dijahit dan digabungkan dengan badan dalam yang sudah dijahit dengan skat kantong . Setelah semuanya sudah digabungkan lalu dijahit dan digabungkan dengan sayap kanan kiri.
·         Menyatukan bagian dalam dan luar
Setelah kantung-kantung bagian dalam disatukan kemudian bagian luar dan dalam digabungkan menjadi satu.


·         Menggabungkan sleting dan ring digabungan bagian dalam dan luar
Setiap rusuk bagian tas diberi ring agar pemakai tas bisa mengubah posisi tas tersebut dengan mudah
·         Memasukan busa diantara bagian dalam dan luar
Setelah di masukan dijahit merata setiap sudutnya.

·         Menjahit bagian sayap kanan dan kiri
        


·         Memasukkan kepala sleting(zipper) sebanyak 2 buah         
Kepala sleting(zipper) disatukan dengan sleting yang sebelumnya sudah dijahit antara badan dalam dan luar.

·         Menggabungkan tali dengan tas
Tali menggunakan bahan pradaswede . Tali diberikan ring cantol  sebanyak 2 buah dan disatukan dengan bahan dengan jarak 2 cm. Tali juga diberikan ring geser yang diberi jarak 2cm

·         Packing

 Setelah sudah digabungkan semuanya. Proses terakhir adalah packing yaitu tas dimasukan kedalam plastic agar terlihat lebih rapi . Dan setelah proses packing selesai tas dipasarkan oleh pembuat tas sendiri ke Asemka ,Tanah Abang dan tempat lainnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar